Kamis, 28 April 2016

MAKALAH INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP



BAB II
PEMBAHASAN
                                                                                                    
A.      Pengertian Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data.[1] Adapun penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan bersadarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.[2] Sedangkan sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun objek-objek tertentu.[3]
Jadi instrumen penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.[4]

B.       Fungsi, Tujuan dan Prinsip Penilaian
Penilaian pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk dapat menentukan capaian hasil belajar yang telah dilalui oleh peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran, yang mana dari penilaian ini seorang pendidik (guru) dapat memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik yang dicapai sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan pada masing-masing sekolah.
Penilaian mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran, sesuai dengan fungsi, tujuan dan prinsip penilaian.
1.        Fungsi penilaian
a)         Mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa
b)        Memberikan umpan balik
c)         Melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran
d)        Memotivasi guru untuk mengajar lebih baik
e)         Memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
2.      Tujuan penilaian
a)         Keeping track (proses pembelajaran sesuai dengan rencana)
b)        Cheking up (mencek kelemahan dalam proses pembelajaran)
c)         Finding out (menemukan kelemahan dan kesalahan dalam pembelajaran)
d)        Summing up (menyimpulkan pencapaian kompetensi peserta didik)
3.      Prinsip Penilaian
a)         Sahih, penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur
b)        Objektif, penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
c)         Adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, karena kebutuhan dan latar belakang mereka berbeda-beda
d)        Terpadu, penilaian adalah salah satu komponen yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran
e)         Terbuka, prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
f)         Menyeluruh dan berkesinambungan, penilaian dilakukan dengan mencakup seluruh aspek kompetensi dengan menggunakan tekhnik penilaian yang sesuai
g)        Sistematis, penilaian dilakukan dengan terencana dan bertahap serta mengikuti langkah-langkah baku
h)        Beracuan kriteria, penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
i)          Akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan (tekhnik, prosedur dan hasil).[5]

C.       Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain : observasi perilaku, pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
1.        Observasi Perilaku
Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang terjadi yang sedang dijadikan objek pengamatan.
Observasi biasanya digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya ataupun dalam situasi buatan. Observasi dapat dilakukan baik secara partisifatif maupun nonpartisipatif, observasi juga dapat berbetuk observasi eksperimental (observasi yang dilakukan dalam situasi buatan) ataupun non eksperimental (situasi wajar/sebenarnya)[6]
Contohnya :
IDENTITAS SUBYEK
1.  Kelas/Program             :
2.  No. induk/absen          :
3.  Tempat/tgl lahir           :
4.  Hari/tgl observasi        :
5.  Tempat observasi        :
6.  Waktu                         :

ASPEK YANG DIAMATI   :   Kebiasaan mahasiswa dalam perkuliahan.
PETUNJUK :
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada individu yang diobservasi.


No.
Faktor/ Pernyataan/Indikator
Diana
Rifa’i
Majidi

1

Datang sebelum kuliah dimulai



2
Mempersiapkan kelengkapan kuliah dengan baik
3
Memperhatikan penjelasan dosen
4
Mengajukan pertanyaan sesuai materi perkuliahan


5
Memberikan pendapat



6
Mengerjakan soal latihan
7
Memeriksa kembali hasil pekerjaannya
8
Aktif berdiskusi/Tanya jawab


9
Membuat rangkuman materi


10
Melakukan pendalaman


Total skor (f)
6
7
4
Jumlah skor maksimal (M)
10

Analisis :
Untuk  pedoman check-list kelompok, kita dapat sekaligus membuat analisis untuk beberapa observe. Dari data di atas didapatkan bahwa Diana  memperoleh skor 6, Rifa’i memperoleh skor 7, sedangkan Majidi mendapatkan skor  4.


Dengan demikian  kebiasaan Diana, Rifa’i dan Majidi dapat dianalisa dengan rumus berikut:

P = f/N x 100%
           
Keterangan :         P  = Perilaku
                             f   =  frekuensi gejala yang nampak
                             N  = skor maksimal
1.
1%  – 24%
Tidak aktif
2.
 25% – 49%
Kurang aktif
3.
50% - 74%
Cukup aktif
4.
75%  - 100%
Aktif

Diana        à 6/10 x 100% = 60%, cukup aktif
Rifa’i        à 7/10 x 100% = 70%, cukup aktif
Majidi       à 4/10 x 100% = 40 %, kurang aktif
2.        Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban". Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
3.        Laporan Pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Untuk menilai perubahan perilaku atau sikap peserta didik secara keseluruhan, termasuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, semua catatan dapat dirangkum dengan menggunakan Lembar Pengamatan berikut.
Contoh Lembar Pengamatan
Perilaku/sikap yang diamati : ........................................
Nama peserta didik : ...                            kelas...                         semester...

No
Deskripsi perilaku awal
Deskripsi perubahan
Capaian





Pertemuan ...Hari/Tgl...
ST
T
R
SR
1






2







Keterangan :
Kolom capaian diisi dengan tanda centang sesuai perkembangan perilaku
ST  =  perubahan sangat tinggi
T    =  perubahan tinggi
R   =  perubahan rendah
SR =  perubahan sangat rendah
Informasi tentang deskripsi perilaku dapat diperoleh dari :
a)      Pertanyaan langsung
b)      Laporan pribadi
c)      Buku Catatan Harian[7]


[1]Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), Cet. 7. Hal. 101
[2] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung  : Remaja Rosdakarya, 2009). Hal. 4
[3] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran…… Hal 159
[5] Buna’i, Perencanaan Pembelajaran  PAI, (Surabaya : Pena Salsabila, 2013). Hal. 119-120
[6]Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013). Hal. 77-79.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar